A. PENGERTIAN
Pembelajaran
kreatif dan produktif adalah model yang dikembangkan dengan mengacu
kepada berbagai pendekatan pembelajaran yang diasumsikan mampu
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Pembelajarn ini berpijak
kepada teori konstruktivistik dimana belajar adalah usaha pemberian
makna oleh siswa kepada pengalamannya, dengan demikian dalam
pembelajaran ini para siswa diharapkan dapat mengkonstruksi sendiri
konsep atau materi yang mereka dapatkan. Pendekatan pembelajaran kreatif
produktif antara lain : belajar aktif, kreatif, konstruktif serta
kolaboratif dan kooperatif. Karakteristik penting dari setiap pendekatan
tersebut diintegrasikan sehingga menghasilkan satu model yang
memungkinkan siswa mengembangkan kreativitas untuk menghasilkan produk
yang bersumber dari pemahaman mereka terhadap konsep yang sedang dikaji.
Pembelajaran kreatif produktif ini berlandaskan pada prinsip-prinsip dasar :
- Keterlibatan siswa secara intelektual dan emosional dalam pembelajaran
- Siswa didorong untuk menemukan / mengkonstruksi sendiri konsep yang sedang dikaji melalui penafsiran yang dilakukan dengan berbagai cara seperti observasi,diskusi atau percobaan
- Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanggung jawab menyelesaikan tugas bersama
- Untuk menjadi kreatif, seseorang harus bekerja keras, berdedikasi tinggi, antusias serta percaya diri
Dengan
mengacu pada karakteristik tersebut, model pembelajaran ini dapat
diterapkan dalam pembelajaran berbagai bidang studi, baik topik-topik
yang bersifat abstrak maupun yang bersifat konkret. Materi yang sesuai
dengan model pembelajaran tersebut merupakan materi yang menuntut
pemahaman yang tinggi terhadap nilai, konsep atau masalah actual di
masyarakat serta ketrampilan menerapkan pemahaman tersebut dalam bentuk
karya nyata. Materi ini dapat berasal dari berbagai bidang study,
seperti apresiasi sastra dari bidang study bahasa Indonesia, masalah
ekonomi dari IPS, masalah polusi dari IPA dan lain sebagainya.
Pembelajaran ini bertujuan untuk
- Memahamkan konsep terhadap suatu nilai, konsep atau masalah tertentu.
- Mampu menerapkan konsep / memecahkan masalah
- Mampu mengkreasikan sesuatu berdasarkan pemahaman tersebut.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pada
dasarnya kegiatan pembelajaran dibagi menjadi empat langkah. Setiap
langkah dapat dikembangkan lebih lanjut oleh para guru / dosen dengan
berpegang pada hakekat setiap langkah. Langkah-langkah tersebut yaitu :
- Orientasi
Kegiatan
pembelajaran diawali dengan orientasi untuk mengkomunikasikan dan
menyepakati tugas dan langkah pembelajaran. Guru mengemukakan tujuan,
materi, waktu, langkah, hasil akhir yang diharapkan dari siswa serta
penilaian yang diterapkan. Siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan
pendapatnya. Dengan negosiasi tersebut diharapkan akan terjadi
kesepakatan antara guru dan siswa.
- Eksplorasi
Pada
tahap ini, mahasiswa melakukan eksplorasi terhadap masalah / konsep
yang akan dikaji. Eksplorasi dapat dilakukan dengan membaca, melakukan
observasi, wawancara, menonton satu pertunjukan, melakukan percobaan,
browsing lewat internet dsb. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan secara
individu maupun kelompok. Agar eksplorasi menjadi terarah, sebaiknya
guru memberikan panduan singkat yang memuat tujuan, materi, waktu, cara
kerja, serta hasil akhir yang diharapkan.
- Interpretasi
Dalam
tahap interpretasi, hasil eksplorasi diinterpretasikan melalui kegiatan
analisis, diskusi, tanya jawab, atau bahkan berupa percobaan kembali ,
jika memang diperlukan.
- Re-kreasi
Pada
tahap rekreasi, siswa ditugaskan untuk menghasilkan sesuatu yang
mencerminkan pengalamannnya terhadap konsep / topic / masalah yang
sedang dikaji menurut kreasinya masing-masing. Misalnya siswa dapat
diminta membuat satu scenario drama dari novel yang sedang dikajinya.
Rekreasi dapat dilakukan secara individu ataupun kelompok. Hasil
re-kreasi merupsksn produk kreatif yang dapat dipresentasikan, dipajang
atau ditindak lanjuti.
- Evaluasi
Evaluasi
belajar dilakukan selama proses pembelajaran dan pada akhir
pembelajaran. Selama proses pembelajaran, evaluasi dilakukan dengan
mengamati sikap dan kemampuan berpikir mahasiswa. Evaluasi pada akhir
pembelajaran adalah evaluasi terhadap produk kreatif yang dihasilkan
mahasiswa. Kriteria penilaian dapat disepakati bersama pada waktu
orientasi.
Untuk
membentuk karakter kreatif dan produktif menuju terciptanya
kemandiriannya bagi siswa, maka dikembangkan siklus belajar yang
meliputi lima aspek pengalaman belajar sebagai berikut :
- Exploring
Merespon
informasi baru, mengeksplorasi fakta-fakta dengan petunjuk sederhana,
melakukan sharing pengetahuan dengan orang lain atau mengambil informasi
dari guru / ahli / pakar / sumber-sumber yang lain.
- Planning
Menyusun
rencana kerja, mengidentifikasi alat dan bahan yang diperlukan,
menentukan langkah-langkah, desain karya dan rencana lainnya.
- Doing / acting
Melakukan percobaan, pengamatan, menemukan, membuat karya dan melaporkan hasilnya serta menyelesaikan masalah.
- Communicating
Mengkomunikasikan / mempresentasikan hasil percobaan, pengamatan, penemuan, atau hasil karyanya, sharing dan diskusi
- Reflecting
Mengevaluasi proses dan hasil yang telah dicapai, mencari kelemahannya guna meningkatkan efektivitas perencanaan
Pembelajaran
Individual adalah pembelajaran yang bersifat klasikal yang
memperhatikan potensi- potensi setiap individu agar berkembang dengan
baik. Penggunaan strategi pembelajaran ini dalam pembelajaran individual
diharapkan potensi setiap individu akan berkembang yakni membentuk
kemampuan berpikir kritis dan kreatif, bertanggung jawab serta bekerja
sama. Sehingga hasil dari pembelajaran ini tidak hanya segi kognitif,
tetapi segi afektif dan psikomotorik juga akan tercapai, bahkan
kecerdasan akan lebih terlihat dari setiap siswa.
Model
pembelajaran kreatif produktif tidak terlepas dari kelemahan di samping
kelebihan yang dimilikinya. Kelemahan tersebut terkait dengan kesiapan
guru dan siswa untuk terlibat dalam model pembelajaran ini. Kendala lain
adalah waktu. Model pembelajaran ini memerlukan waktu yang relative
cukup panjang dan fleksibel. Terlepas dari segala kelemahannya, model
pembelajaran ini juga mempunyai banyak kelebihan seperti yang telah
diuraikan di atas. Jika kelemahannya dapat diminimalkan, maka kekuatan
model ini akan membuahkan proses dan hasil belajar yang yang dapat
memacu kreatifitas sekaligus meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh
karena itu, sangat diharapkan guru untuk dapat menerapkan model ini dan
mengembangkan model ini sesuai dengan bidang studinya, bahkan mungkin
dari model ini, guru dapat mengembangkan model lain yang lebih
menjanjikan.
Dikutip dari : kreatifproduktif
Berikut ini adalah video contoh penerapan model pembelajaran kreatif-produktif.
1 Response to MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF
wah mantap kayanya cocok nih dengan produk digital ini
Assalamaulaikum
Perkenalkan DIGIDU "Digital Education" adalah aplikasi pembelajaran yang dibagikan secara GRATIS, materinya bersifat umum dengan konten multimedia interaktif berbentuk buku digital, sangat komunikatif karena ada animasi, video, audio dan tampilan desain yang sangat menarik. Ini merupakan yang pertama di Indonesia. Produk digital ini dikembangkan ITcreative dan BPPT (Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi)
dalam upaya berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia dan di support kemenristek.
Aplikasi bisa didownload melalui http://digidu.net/ dengan mendaftar menjadi user terlebih dahulu.
Mohon di sebarkan apabila bermanfaat.
Terima Kasih
Post a Comment