· Pancasila sila ke – 2, “Kemanusiaan yang adil dan beradab”
TK – 1 : Kebenaran Korespondensi
+ Bambang adalah manusia yang beradab
- Bambang membenci peperangan
- Bambang membenci pembunuhan
- Bambang selalu menolong orang yang membutuhkan
- Bambang sopan terhadap orang tua
: Bambang adalah manusia yang beradab, maka dari itu ia membenci peperangan
TK – 2 : Kebenaran Koherensi
+ Bambang membenci peperangan
- Bambang membenci orang yang egois dan sombong
- Bambang membenci orang yang bertengkar
- Bambang membenci orang yang berkelahi
- Bambang membenci orang yang saling membunuh
: Bambang membenci orang – orang melakukan perbuatan tercela
TK – 3 : Kebenaran Pragmatis
+ Bambang tidak menyukai pembunuhan
- Pembunuhan itu melanggar hukum
- Pembunuhan itu adalah perbuatan yang tercela
- Pembunuhan itu menimbulkan korban
- Pembunuhan itu menyebabkan pelakunya dihukum
: Bambang tidak menyukai pembunuhan karena pembunuhan itu melanggar hukum, pembunuhan itu perbuatan yang tercela, menimbulkan korban, dan menyebabkan pelakunya dihukum.
TK – 4 : Kebenaran Konsensus
+ Bambang sopan terhadap orang tua
- Bambang berbicara dengan halus pada orang tua
- Bambang tidak pernah membentak orang tuanya
- Bambang ramah ketika berbicara
- Bambang selalu menyapa pada setiap orang yang ditemuinya
: Bambang sopan terhadap orang tua dengan syarat berbicara halus pada orang tua, tidak pernah membentak orang tua, ramah ketika berbicara, dan menyapa orang lain ketika berpapasan.
· Pancasila sila ke – 3, “Persatuan Indonesia”
TK – 1 : Kebenaran Korespondensi
+ Tim A selalu bersatu dalam melawan Tim B
- Tim A tidak bermain sendiri-sendiri
- Tim A selalu bekerja sama dengan yang lain
- Tim A memiliki visi yang sama
- Tim A bermain sportif
: Tim A bersatu melawan Tim B, maka dari itu mereka selalu bekerja sama satu sama lain.
TK – 2 : Kebenaran Koherensi
+ Tim A selalu bekerja sama satu sama lain
- Tim A menentukan taktik
- Tim A merebut bola
- Tim A mengoper bola pada kawannya
- Tim A mencetak goal pertama mereka
: Tim A bekerja sama dengan baik dan melaksanakan taktik mereka
TK – 3 : Kebenaran Pragmatis
+ Tim A bekerjasama dengan baik
- Bekerjasama itu akan menimbulkan semangat tersendiri
- Bekerjasama itu menambah kekompakan
- Bekerjasama itu menambah kekuatan tim
- Bekerjasama itu akan mencetak ‘kemenangan’
: Tim A bekerjasama dengan baik karena kerjasama itu menimbulkan semangat tersendiri, menambah kekompakan, menambah kekuatan tim, dan akan mencetak kemenangan.
TK – 4 : Kebenaran konsensus
+ Tim A akan mencetak kemenangan
- Bekerjasama satu sama lain
- Tidak egois dalam bermain
- Mengutamakan kepentingan kelompok
- Memiliki visi yang sama
: Tim A akan mencetak kemenangan dengan syarat Tim A bekerjasama satu sama lain, tidak egois dalam bertanding, mengutamakan kepentingan kelompok, dan memiliki visi yang sama.
· Pancasila sila ke – 4, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan”
TK – 1 : Kebenaran Korespondensi
+ Bambang adalah warga negara Indonesia
- Bambang mengikuti pemilu presiden
- Bambang selalu membela Indonesia bila dicemooh negara lain
- Bambang merayakan HUT RI
- Bambang menjabat sebagai anggota DPR RI
: Bambang warga negara Indonesia maka dari itu ia boleh mengikuti pemilu
TK – 2 : Kebenaran Koherensi
+ Bambang memilih calon presiden
- Bambang mendatangi TPS
- Bambang mendaftarkan diri
- Bambang mengantre
- Bambang mencontreng salah satu calon presiden pilihannya
: Bambang memilih calon presiden secara benar dan mengikuti peraturan yang berlaku.
TK – 3 : Kebenaran Pragmatis
+ Bambang mengikuti pemilu presiden
- Pemilu itu memilih salah satu calon presiden
- Pemilu itu melatih masyarakat untuk berpatisipasi dalam kegiatan negara
- Pemilu itu salah satu cara menyalurkan aspirasi masyarakat
- Pemilu itu melatih masyarakat untuk menentukan pilihannya.
: Bambang mengikuti pemilu dengan maksud untuk memilih salah satu calon presiden, melatih berpartisipasi dalam kegiatan negara, menyalurkan aspirasi, dan melatih menentukan pilihan.
TK – 4 : Kebenaran Konsensus
+ Bambang mengikuti pemilu presiden
- Bambang merupakan WNI
- Bambang sudah memiliki KTP
- Bambang membawa kartu pemilih
- Bambang hanya memilih satu calon presiden
: Bambang bisa mengikuti pemilu dengan syarat Bambang merupakan WNI, memiliki KTP, membawa kartu pemilih, dan hanya memilih salah satu calon saja.
· Pancasila sila ke – 5, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
TK – 1 : Kebenaran Korespondensi
+ Hakim memutuskan perkara sidang dengan adil dan bijaksana
- Hakim tidak menerima suap
- Hakim menilai apa adanya dan tidak pandang bulu
- Hakim melihat siapa yang benar dan siapa yang salah
- Hakim menilai berdasarkan kenyataan
: Hakim memutuskan perkara sidang dengan adil dan bijaksana maka dari itu ia menilai berdasarkan kenyataan.
TK – 2 : Kebenaran Koherensi
+ Hakim menilai berdasarkan kenyataan
- Hakim menilai perkara dengan membaca laporan
- Hakim mendengarkan terdakwa menyampaikan keterangannya
- Hakim mendengarkan saksi-saksi menyampaikan keterangannya
- Hakim memutuskan hasil sidang
: Hakim menilai perkara dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku.
TK – 3 : Kebenaran Pragmatis
+ Hakim memutuskan perkara dengan adil dan bijaksana
- Adil itu akan memberikan sebuah putusan yang seimbang
- Adil itu memberikan putusan yang melegakan berbagai pihak
- Adil itu tidak akan menimbulkan sebuah masalah
- Adil itu memberikan ketenangan untuk pihak manapun
: Hakim memutuskan perkara dengan adil dan bijaksana karena adil itu memberikan putusan yang seimbang, melegakan berbagai pihak, tidak akan menimbulkan masalah, dan selalu memberikan ketenangan untuk pihak manapun.
TK – 4 : Kebenaran Konsensus
+ Hakim memutuskan perkara dengan adil
- Hakim tidak boleh berat sebelah
- Hakim tidak menerima suap
- Hakim menilai sesuai kenyataan
- Hakim tidak pandang bulu dalam memutuskan sidang
: Hakim memutuskan perkara dengan adil dengan syarat tidak boleh berat sebelah, tidak menerima suap, menilai sesuai dengan kenyataan, dan tidak andang bulu dalam memutuskan putusan sidang.
1 Response to Contoh Teori Kebenaran dalam Pendidikan Pancasila
kak mau tanya,,, kebenaran pancasila yang bagaimana yang berdasarkan teori kakak. makasih
Post a Comment