Friday, October 21, 2011 Tags: 1 comments

Contoh Teori Kebenaran dalam Pendidikan Pancasila


·      Pancasila sila ke – 2, “Kemanusiaan yang adil dan beradab”
TK – 1 : Kebenaran Korespondensi
            + Bambang adalah manusia yang beradab
-          Bambang membenci peperangan
-          Bambang membenci pembunuhan
-          Bambang selalu menolong orang yang membutuhkan
-          Bambang sopan terhadap orang tua
: Bambang adalah manusia yang beradab, maka dari itu ia membenci peperangan

TK – 2 : Kebenaran Koherensi
            + Bambang membenci peperangan
-          Bambang membenci orang yang egois dan sombong
-          Bambang membenci orang yang bertengkar
-          Bambang membenci orang yang berkelahi
-          Bambang membenci orang yang saling membunuh
: Bambang membenci orang – orang melakukan perbuatan tercela

TK – 3 : Kebenaran Pragmatis
            + Bambang tidak menyukai pembunuhan
-          Pembunuhan itu melanggar hukum
-          Pembunuhan itu adalah perbuatan yang tercela
-          Pembunuhan itu menimbulkan korban
-          Pembunuhan itu menyebabkan pelakunya dihukum
: Bambang tidak menyukai pembunuhan karena pembunuhan itu melanggar hukum, pembunuhan itu perbuatan yang tercela, menimbulkan korban, dan menyebabkan pelakunya dihukum.

TK – 4 : Kebenaran Konsensus
            + Bambang sopan terhadap orang tua
-          Bambang berbicara dengan halus pada orang tua
-          Bambang tidak pernah membentak orang tuanya
-          Bambang ramah ketika berbicara
-          Bambang selalu menyapa pada setiap orang yang ditemuinya
: Bambang sopan terhadap orang tua dengan syarat berbicara halus pada orang tua, tidak pernah membentak orang tua, ramah ketika berbicara, dan menyapa orang lain ketika berpapasan.

·      Pancasila sila ke – 3, “Persatuan Indonesia”
TK – 1 : Kebenaran Korespondensi
            + Tim A selalu bersatu dalam melawan Tim B
-          Tim A tidak bermain sendiri-sendiri
-          Tim A selalu bekerja sama dengan yang lain
-          Tim A memiliki visi yang sama
-          Tim A bermain sportif
: Tim A bersatu melawan Tim B, maka dari itu mereka selalu bekerja sama satu sama lain.

TK – 2 : Kebenaran Koherensi
              + Tim A selalu bekerja sama satu sama lain
-          Tim A menentukan taktik
-          Tim A merebut bola
-          Tim A mengoper bola pada kawannya
-          Tim A mencetak goal pertama mereka
: Tim A bekerja sama dengan baik dan melaksanakan taktik mereka

TK – 3 : Kebenaran Pragmatis
            + Tim A bekerjasama dengan baik
-          Bekerjasama itu akan menimbulkan semangat tersendiri
-          Bekerjasama itu menambah kekompakan
-          Bekerjasama itu menambah kekuatan tim
-          Bekerjasama itu akan mencetak ‘kemenangan’
: Tim A bekerjasama dengan baik karena kerjasama itu menimbulkan semangat tersendiri, menambah kekompakan, menambah kekuatan tim, dan akan mencetak kemenangan.

TK – 4 : Kebenaran konsensus
            + Tim A akan mencetak kemenangan
-          Bekerjasama satu sama lain
-          Tidak egois dalam bermain
-          Mengutamakan kepentingan kelompok
-          Memiliki visi yang sama
: Tim A akan mencetak kemenangan dengan syarat Tim A bekerjasama satu sama lain, tidak egois dalam bertanding, mengutamakan kepentingan kelompok, dan memiliki visi yang sama.
·      Pancasila sila ke – 4, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan”
TK – 1 : Kebenaran Korespondensi
            + Bambang adalah warga negara Indonesia
-       Bambang mengikuti pemilu presiden
-       Bambang selalu membela Indonesia bila dicemooh negara lain
-       Bambang merayakan HUT RI
-       Bambang menjabat sebagai anggota DPR RI
: Bambang warga negara Indonesia maka dari itu ia boleh mengikuti pemilu

TK – 2 : Kebenaran Koherensi
            + Bambang memilih calon presiden
-       Bambang mendatangi TPS
-       Bambang mendaftarkan diri
-       Bambang mengantre
-       Bambang mencontreng salah satu calon presiden pilihannya
: Bambang memilih calon presiden secara benar dan mengikuti peraturan yang berlaku.

TK – 3 : Kebenaran Pragmatis
            + Bambang mengikuti pemilu presiden
-       Pemilu itu memilih salah satu calon presiden
-       Pemilu itu melatih masyarakat untuk berpatisipasi dalam kegiatan negara
-       Pemilu itu salah satu cara menyalurkan aspirasi masyarakat
-       Pemilu itu melatih masyarakat untuk menentukan pilihannya.
: Bambang mengikuti pemilu dengan maksud untuk memilih salah satu calon presiden, melatih berpartisipasi dalam kegiatan negara, menyalurkan aspirasi, dan melatih menentukan pilihan.



TK – 4 : Kebenaran Konsensus
+  Bambang mengikuti pemilu presiden
-        Bambang merupakan WNI
-        Bambang sudah memiliki KTP
-        Bambang membawa kartu pemilih
-        Bambang hanya memilih satu calon presiden
:             Bambang bisa mengikuti pemilu dengan syarat Bambang merupakan WNI, memiliki KTP, membawa kartu pemilih, dan hanya memilih salah satu calon saja.

·      Pancasila sila ke – 5, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
TK – 1 : Kebenaran Korespondensi
       + Hakim memutuskan perkara sidang dengan adil dan bijaksana
-       Hakim tidak menerima suap
-       Hakim menilai apa adanya dan tidak pandang bulu
-       Hakim melihat siapa yang benar dan siapa yang salah
-       Hakim menilai berdasarkan kenyataan
: Hakim memutuskan perkara sidang dengan adil dan bijaksana maka dari itu ia menilai berdasarkan kenyataan.

TK – 2 : Kebenaran Koherensi
            + Hakim menilai berdasarkan kenyataan
-       Hakim menilai perkara dengan membaca laporan
-       Hakim mendengarkan terdakwa menyampaikan keterangannya
-       Hakim mendengarkan saksi-saksi menyampaikan keterangannya
-       Hakim memutuskan hasil sidang
: Hakim menilai perkara dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku.

TK – 3 : Kebenaran Pragmatis
            + Hakim memutuskan perkara dengan adil dan bijaksana
-       Adil itu akan memberikan sebuah putusan yang seimbang
-       Adil itu memberikan putusan yang melegakan berbagai pihak
-       Adil itu tidak akan menimbulkan sebuah masalah
-       Adil itu memberikan ketenangan untuk pihak manapun
:  Hakim memutuskan perkara dengan adil dan bijaksana karena adil itu memberikan putusan yang seimbang, melegakan berbagai pihak, tidak akan menimbulkan masalah, dan selalu memberikan ketenangan untuk pihak manapun.

TK – 4 : Kebenaran Konsensus
            + Hakim memutuskan perkara dengan adil
-       Hakim tidak boleh berat sebelah
-       Hakim tidak menerima suap
-       Hakim menilai sesuai kenyataan
-       Hakim tidak pandang bulu dalam memutuskan sidang
: Hakim memutuskan perkara dengan adil dengan syarat tidak boleh berat sebelah, tidak menerima suap, menilai sesuai dengan kenyataan, dan tidak andang bulu dalam memutuskan putusan sidang.

1 Response to Contoh Teori Kebenaran dalam Pendidikan Pancasila

January 8, 2015 at 5:07 PM

kak mau tanya,,, kebenaran pancasila yang bagaimana yang berdasarkan teori kakak. makasih

Post a Comment