Tuesday, May 24, 2011 Tags: , 0 comments

Macam-macam Strategi Pembelajaran


Untuk mengajar seorang pendidik haruslah pandai memilah-milah strategi mana yang cocok untuk digunakan dengan menyesuaikan karakteristik peserta didiknya. Jika tidak, sama saja kita member makan anjing dengan sayur-sayuran yang tentu saja tidak ia sukai. Dan itu artinya kita gagal dalam proses mengajar karena hasilnya pun akan sangat tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Maka dari itu, di sini saya akan mencoba menjelaskan macam-macam strategi pembelajaran, agar para pembaca yang kebetulan adalah seseorang yang berprofesi sebagai pendidik bisa menjadikan artikel ini sebagai salah satu referensi untuk mengajar. Yukk kita mari……
Presentasi
Presentasi biasanya dilakukan menggunakan alat yang namanya OHP dan LCD. Namun, secara sederhana presentasi juga bisa dilakukan dengan cara klasikal yaitu dengan menjelaskan materi di depan kelas, namun hal tersebut sangat kurang efektif karena tidak adanya gambar atau slide-slide yang bisa menarik perhatian siswa. Guru dalam melakukan presentasi seharusnya menghasilkan diskusi pada akhir presentasi, dengan banyaknya siswa yang ingin bertanya atau hanya sekedar berspekulasi terhadap presentasi tadi. Kelebihan dari presentasi adalah menghemat tenaga dan waktu, karena pendidik hanya akan mempresentasikan satu kali saja dan semua siswa bisa mendengarnya pada saat itu juga. Selain itu, dengan presentasi, akan memudahkan siswa dalam menulis catatan, jadi mereka akan lebih paham karena mereka menulis berdasarkan apa yang mereka dengar dan pahami sendiri pada saat presentasi. Namun, kelemahannya tidak semua siswa akan langsung ‘nyantol’ saat dijelaskan, dan banyak yang menganggap bahwa presentasi itu membosankan.

Demonstration
Demostrasi adalah sebuah strategi mengajar dimana guru mempraktekkan terlebih dahulu apa yang harus dipraktekkan oleh siswa. Misalnya, untuk membuat kue, guru harus membuat kue sebenarnya untuk kemudian diikuti oleh murid-muridnya. Jadi, siswa akan melihat secara langsung apa yang akan mereka pelajari. Kelebihannya adalah siswa akan lebih paham jika ia melihat langsung sesuatu yang menarik perhatian mereka, selain itu metode ini juga aman karena semuanya dibawah pengawasan sang guru. Sedangkan kekurangannya adalah siswa kadang tidak melihat secara utuh apa yang sedang didemonstrasikan oleh guru, dan mereka akan tidak paham beberapa bagian atau prosesnya.



Drill and practice
Berdasarkan pengertiannya, strategi ini berarti mendidik siswa yang telah mempunyai kemampuan sebelumnya. Maksud dan intinya adalah strategi ini hanya menyempurnakan kemampuan siswa yang telah ada sebelumnya. Contohnya adalah dalam pelajaran menari, tidak mungkin hanya dengan belajar satu kali saja siswa bisa menari dengan benar dan utuh, pasti membutuhkan proses yang lama dengan diajari secara terus menerus, dan itulah yang dinamakan dengan Drill and Practice.

Tutorial
Tutorial membutuhkan seorang tutor yang nantinya akan menjelaskan secara lebih detail pada siswa atau kelompok siswa. Tutor bukan guru, namun lebih didefinisikan sebagai orang yang umurnya sebaya atau minimal tidak terlalu jauh dengan siswa tersebut. Hal ini karena disinyalir para tutor tersebut akan lebih paham dan mengerti bagaimana pengertian dan dalam menyampaikan materi-materi tersebut pada siswa.

Discussion
Dikusi sudah banyak dan sering kita lakukan. Dengan diskusi siswa akan lebih dilatih dalam hal mengeluarkan pendapat dan ide-idenya. Kelebihannya adalah menarik, menantang, memberikan lebih banyak kesempatan pada siswa untuk lebih banyak berbicara. Sedangkan kelemahannya adalah tidak semua siswa ikut berpartisipasi dalam diskusi itu dan untuk menggunakan strategi ini haruslah melihat dari segi umur siswa, jangan sembarangan menggunakannya.

Cooperative learning
Cooperative Learning adalah dengan membentuk siswa berkelompok-kelompok. Dalam kelompok tersebut, siswa bisa saling bertukar ide dan pendapat mereka. Salah satu manfaatnya adalah masing-masing siswa bisa memperoleh sesuatu pengetahuan baru Karena dalam sebuah kelompok terdapat bermacam-macam karakter siswa yang secara otomatis mereka akan berbeda dalam berpikir.

Games
Nahh, kalau strategi yang ini tidak akan ada seorang siswa pun yang akan merasa tidak senang. Ya, namanya saja permainan. Permainan sangat identik dengan anak-anak. Anda, para guru, bisa memasukkan sebuah materi pelajaran dalam sebuah permainan, dengan kata lain, selain bermain, siswa juga bisa memahami sebuah materi yang akan disampaikan oleh guru.




Simulation
Simulasi adalah pura-puranya (ethok-ethoke dalam bahasa Jawa :D) siswa benar-benar dihadapkan pada sebuah masalah yang harus mereka selesaikan. Sering kita mendengar di berita-berita, anak-anak SD melakukan simulasi gempa, di situ anak-anak pura-puranya dihadapkan pada sebuah situasi dimana gempa sedang terjadi dan mereka harus segera menyelamatkan diri mereka masing-masing. Kelemahannya adalah masalah waktu, dengan simulasi pasti akan memakan banyak waktu belajar.

Discovery
Discovery sendiri memiliki arti “penemuan”, yang kemudian diartikan siswa diajak untuk ‘meneliti’ dan memperoleh pengetahuan dengan cara mereka harus terlibat dalam proses menemukan tersebut. Misalnya untuk mengetahui bagaimana cara es mencair, maka siswa harus meneliti dengan cara meletakkan es batu dan mengamati bagaimana [roses pencairan itu terjadi.

Problem Solving
Artinya, siswa dihadapkan pada sebuah masalah. Dan kemudian siswa dituntut untuk memecahkan masalah tersebut tergantung pada pemikiran siswa masing-masing. Hal ini akan memacu kreativitas siswa untuk berpikir secara logis dan kritis dalam memecahkan sebuah masalah dalam kehidupan mereka mendatang.


Sudah dehh…. Bagaimana?? Para pembaca khususnya para pendidik dan calon-calon pendidik masa depan juga sudah jelas kan? Siap untuk memilih strategi yang paling tepat untuk anak didik kita yahh… fighting!

No Response to "Macam-macam Strategi Pembelajaran"

Post a Comment